Sunday, December 9, 2012

Penjabaran Kondisi Geografi Fisik dan Sosial Ibukota Negara Pantai Gading, Yamoussoukro.


Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mendengar nama negara Pantai Gading. Ya, Pantai Gading adalah sebuah negara yang terdapat di Afrika Barat, yang berbatasan secara langsung dengan negara Liberia, Guinea, Mali, Burkina Faso, dan Ghana di sebelah barat, utara, dan timur, serta dengan Teluk Guinea di sebelah selatan. Pada tulisan kali ini, saya tidak akan membahas lebih lanjut segala sesuatu yang berhubungan dengan negara Pantai Gading. Melainkan, saya akan mengupas lebih lanjut mengenai ibukota negara dari Pantai Gading. Pantai Gading merupakan satu dari beberapa negara yang ada di dunia ini yang mnemiliki 2 ibukota negara. Ibukota tersebut adalah Yamoussoukro dan Abidjan. Namun, walau secara de facto Abidjan telah diakui sebagai ibukota negara, Yamoussoukro tetaplah ibukota resmi dari negara Pantai Gading. Yamoussoukro sendiri terletak pada titik koordinat 06o 49 dan 06 o 47 Lintang Utara serta 05o 16 dan 05o 16 Bujur Barat. Dengan cakupan wilayah seluas 3600 kilometer persegi. Sebagai ibukota negara, Yamoussoukro merupakan pusat politik dan administratif negara Pantai Gading. Yamoussoukro juga dikenal sebagai kota kelahiran dari presiden pertama Pantai Gading, Felix Houphouët-Boigny. Secara geografis, Kota Yamoussoukro dibatasi oleh Tiébissou dibagian utara, Oumé dibagian selatan, Dimbokro dibagian timur, serta Sinfra dan Bouaflé dibagian barat.
Secara keseluruhan, keadaan permukaan bumi di Yamoussoukro terdiri atas relief dataran berbentuk seperti piring. Dimana dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tingkatan, yaitu 200 dan 500 meter. Begitu pula dengan kemiringan wilayahnya yang berkisar antara 10 sampai 30 meter. Tanaman di wilayah Yamoussoukro didominasi oleh bidang Guinéen. Dimana ciri dari vegetasi ini adalah ditandai dengan daerah berupa pra-hutan sabana yang ditandai dengan padang rumput yang terhampar luas. Lalu terdapat pohon-pohon kecil serta semak belukar didalamnya.
Laju urbanisasi di Yamoussoukro terbilang cepat. Hal tersebut ditunjukkan oleh keadaan karakter Yamoussoukro saat ini yang moderen. Dimana kota Yamoussoukro memiliki peran penting sebagai pusat administrasi serta wilayah komersil di Pantai Gading. Selain itu, nampak pula geliat pembangunan berbagai gedung, jalan-jalan, dan perumahan. Hal itu jelas saja terjadi, sebab laju urbanisasi Yamoussoukro sudah menembus angka 55 %.
Yamassoukro sendiri kembali dibagi menjadi 169 wilayah dengan perkiraan jumlah penduduk sekitar 300.000 jiwa. Dimana sebanyak 52.562 jiwa diantaranya merupakan kaum pendatang. Para kaum pendatang tersebut berasal dari berbagai etnis yang ada di afrika. Beberapa diantaranya adalah Mali sejumlah 13.202 jiwa, Guinéennes sejumlah 3,278 jiwa, Béninoises sebanyak 2,940 jiwa, Sénégalaises sebanyak 1.759 jiwa, Nigeria sebanyak 1,456 jiwa, Ghanéennes sebanyak 667 jiwa, Togolaise sebanyak 435 jiwa, Pribumi Niger sebanyak 1.759 jiwa, dan Mauritania sebanyak 435 jiwa.
Sumber: http://www.yamoussoukro.org

No comments: