Sebagian
besar dari kita pasti sudah pernah mendengar nama negara Pantai Gading. Ya,
Pantai Gading adalah sebuah negara yang terdapat di Afrika Barat, yang
berbatasan secara langsung dengan negara Liberia, Guinea, Mali, Burkina Faso,
dan Ghana di sebelah barat, utara, dan timur, serta dengan Teluk Guinea di
sebelah selatan. Pada tulisan kali ini, saya tidak akan membahas lebih lanjut
segala sesuatu yang berhubungan dengan negara Pantai Gading. Melainkan, saya
akan mengupas lebih lanjut mengenai ibukota negara dari Pantai Gading. Pantai
Gading merupakan satu dari beberapa negara yang ada di dunia ini yang mnemiliki
2 ibukota negara. Ibukota tersebut adalah Yamoussoukro dan Abidjan. Namun,
walau secara de facto Abidjan telah diakui sebagai ibukota negara, Yamoussoukro
tetaplah ibukota resmi dari negara Pantai Gading. Yamoussoukro sendiri terletak
pada titik koordinat 06o 49 dan 06 o 47 Lintang Utara
serta 05o 16 dan 05o 16 Bujur Barat. Dengan cakupan
wilayah seluas 3600 kilometer persegi. Sebagai ibukota negara, Yamoussoukro
merupakan pusat politik dan administratif negara Pantai Gading. Yamoussoukro
juga dikenal sebagai kota kelahiran dari presiden pertama Pantai Gading, Felix
Houphouët-Boigny. Secara geografis, Kota Yamoussoukro dibatasi oleh Tiébissou
dibagian utara, Oumé dibagian selatan, Dimbokro dibagian timur, serta Sinfra dan
Bouaflé dibagian barat.
Secara
keseluruhan, keadaan permukaan bumi di Yamoussoukro terdiri atas relief dataran
berbentuk seperti piring. Dimana dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
tingkatan, yaitu 200 dan 500 meter. Begitu pula dengan kemiringan wilayahnya
yang berkisar antara 10 sampai 30 meter. Tanaman di wilayah Yamoussoukro
didominasi oleh bidang Guinéen. Dimana ciri dari vegetasi ini adalah ditandai
dengan daerah berupa pra-hutan sabana yang ditandai dengan padang rumput yang
terhampar luas. Lalu terdapat pohon-pohon kecil serta semak belukar didalamnya.
Laju
urbanisasi di Yamoussoukro terbilang cepat. Hal tersebut ditunjukkan oleh
keadaan karakter Yamoussoukro saat ini yang moderen. Dimana kota Yamoussoukro
memiliki peran penting sebagai pusat administrasi serta wilayah komersil di
Pantai Gading. Selain itu, nampak pula geliat pembangunan berbagai gedung,
jalan-jalan, dan perumahan. Hal itu jelas saja terjadi, sebab laju urbanisasi
Yamoussoukro sudah menembus angka 55 %.
Yamassoukro
sendiri kembali dibagi menjadi 169 wilayah dengan perkiraan jumlah penduduk
sekitar 300.000 jiwa. Dimana sebanyak 52.562 jiwa diantaranya merupakan kaum
pendatang. Para kaum pendatang tersebut berasal dari berbagai etnis yang ada di
afrika. Beberapa diantaranya adalah Mali sejumlah 13.202 jiwa, Guinéennes
sejumlah 3,278 jiwa, Béninoises sebanyak 2,940 jiwa, Sénégalaises sebanyak
1.759 jiwa, Nigeria sebanyak 1,456 jiwa, Ghanéennes sebanyak 667 jiwa,
Togolaise sebanyak 435 jiwa, Pribumi Niger sebanyak 1.759 jiwa, dan Mauritania
sebanyak 435 jiwa.
Sumber:
http://www.yamoussoukro.org
No comments:
Post a Comment