Monday, April 7, 2014

Kok Gitu Sih?

Ketika baru diterima di UI hampir setiap hari mata saya dibuat berbinar-binar oleh mahasiswa-mahasiswi di kampus ini. Banyak sekali orang-orang hebat disini. Namun, lama kelamaan kekaguman itu semakin luntur, ketika saya tau banyak dari mereka yang justru melakukan hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh mahasiswa. Saya heran kenapa hal-hal seperti ini masih saja terjadi di kampus sekelas UI. Saya jenuh dan entah kenapa menjadi begitu kecewa melihatnya. Pagi-pagi ketika turun dari kereta dan menunggu bis kuning di halte sudah banyak keanehan yang terjadi, bagaimana tidak, sangat sering saya alami dan saksikan sendiri banyaknya mahasiswa-mahasiswi yang masih saja menyelak antrean untuk masuk bus. Parahnya lagi, sebagian besar dari mereka adalah perempuan, berhijab pula. Entah karena mereka merasa perempuan harus selalu didahulukan atau bagaimana saya juga tidak paham. Pukul 8.00 saya ada kuliah, jam 7.50 saya panik luar biasa dan harus berjalan dengan cepat atau sedikit berlari ketika menaiki tangga, dan jreng-jreng ketika saya membuka pintu kelas seringkali belum ada mahasiswa yang datang, atau paling-paling hanya ada satu atau dua orang. Mirisnya lagi, ketika jam sudah menunjukkan angka 8.00 dan dosen pengampu sudah masuk kelas, jumlah mahasiswa masih belum bertambah secara signifikan. Dosen-dosen disini memang terlalu baik, telat setengah jam pun masih dipersilakan masuk. Mahasiswa pun menganggap telat masuk kuliah sebagai hal yang biasa. Hemm, bahkan banyak dari mereka yang telat adalah para aktivis di kampus yang selalu meneriakkan nama rakyat. Tidak sampai disitu, fenomena titip absen juga masih berlangsung secara subur disini. Kebayang kan gimana nantinya orang-orang seperti ini jadi anggota DPR? Belum lagi contek mencontek dalam ujian, memang sih aturan disini sudah cukup tegas, kalau ketahuan bisa langsung coret dan dapat nilai nol, tapi kan kalo itu ketauan. Seringnya kan tidak ketahuan tuh sama pengawas ujian. Tidak kalah lagi adalah kebiasaan copy paste. Yang ini agak sulit memang, saya yakin banyak mahasiswa yang masih ingin mengerjakan tugasnya dengan baik dan benar, tapi apa daya, tugas menumpuk dan deadline semakin dekat membuat copy paste sebagai jalan keluarnya. Belum lagi masalah kebersihan, setiap selesai kelas ada saja sampah bekas makanan dan minuman yang tergeletak bebas di lantai dan di meja. Padahal makan di kelas saja sudah melanggar aturan. Pemandangan lainnya, jangan heran ketika sedang berjalan di selasar fakultas atau bahkan di koridor bangunan ada banyak mahasiswa-mahasiswi yang merokok sembarangan. Tidak banyak memang, tapi ada saja tuh setiap hari. Yang membuat saya semakin heran adalah ketika ibadah solat jumat, bagaimana bisa para jamaah (yang sebagian besar mahasiswa, dosen, dan karyawan UI sendiri) dengan asyiknya ngobrol ataupun serius mengutak atik gadget mereka. Padahal semenjak saya SD sudah diberitahu guru kalau ketika khatib sedang berkhutbah tidak boleh bicara sepatah kata pun, intinya harus mendengarkan dengan baik-baik. Aaaah entahlah, kenapa bisa seperti ini. Saya pribadi juga sadar kalau saya masih banyak kekurangan. Saya yakin suatu saat ini semua bisa berubah menjadi lebih baik. Bagaimanapun juga banyak sekali orang-orang hebat ada di kampus perjuangan ini. Semoga orang-orang hebat itulah yang nantinya memimpin Indonesia menjadi negeri yang lebih sejahtera. Amiin

No comments: