Thursday, August 27, 2015

Jalan-Jalan Bermotifkan Kuliah Kerja Lapang

Setelah KKL 1 (Kuliah Kerja Lapang I) dilaksanakan di Kabupaten Pelabuhanratu dan KKL 2 di Kabupaten Cirebon, maka pada KKL 3 saya dan teman-teman seangkatan mulai berpikir keras untuk menentukan lokasi selanjutnya. Bukannya apa-apa, KKL 3 ini akan menjadi acara terakhir kami buat bisa pergi bareng-bareng, jadi gak mungkin kami buat asal-asalan. Setelah perdebatan panjang dengan sesama teman, dengan asisten dosen, dan juga dengan dosen pengampu mata kuliah KKL 3 maka akhirnya diputuskan lokasi KKL 3 adalah Pulau Lombok. Konsekuensinya, kami harus kerja keras mencari dana tambahan dan juga menghubungi berbagai pihak di Lombok secara mandiri. Bukan main-main, dana yang dibutuhkan untuk kegiatan ini mencapai ratusan juta rupiah. Ya, walau benar-benar dimulai dari nol, ternyata kami berhasil mewujudkan impian kami semua untuk Kuliah Lapang di Pulau Lombok. Yeahhh!! Lalu, bagaimana keseruannya? silakan simak kisahnya.

Hari 1 - Kumpul di Bandara dan Jalan-jalan Lucu
Salah satu permasalahan terbesar yang dimiliki oleh mahasiswa Geografi UI angkatan 2012 adalah NGARET!!! ngaretnya anak geo itu bisa dibilang sudah sangat kronis dan akut. Ketika kami memutuskan untuk kuliah lapang ke Lombok dengan pesawat, telat adalah salah satu ketakutan kami. Buat antisipasi, kami sepakat jam 03.00 dinihari semua anak harus sudah standby di terminal 2. Fyi, rombongan yang kami bawa jumlahnya 110 orang terdiri dari 94 mahasiswa angkatan 2012, 2 mahasiswa angkatan 2011, 1 mahasiswa angkatan 2010, 3 asisten dosen, 3 dosen, dan 7 mahasiswa asing dari University of Sydney. Kebayang kan gimana hectic-nya ngurus manusia sebanyak itu dalam satu pesawat. Buat beli tiket pesawatnya aja udah habis uang hampir 200 juta haha. Beruntungnya kami dibantu oleh salah satu dosen masalah tiket ini, jadi bisa dapat tiket pesawat Garuda Indonesia PP dengan harga lumayan murah dibanding harga normal.
Karena takut terlambat, beberapa mahasiswa memutuskan untuk menginap di bandara. Sisanya berangkat dari rumah teman-teman sama-sama buat yang rumahnya deketan, pakai mobil atau patungan taksi. Kebetulan saya yang rumahnya masuk basis Jakarta Pusat berangkat sama-sama dengan 3 teman lain naik taksi dari rumah saya, biar bisa patungan biar hemat. Cara ini lumayan ampuh, kita jadi sampai bandara tepat waktu.
Sekitar pukul 04.00 kita cek-in bareng-bareng, gak kebayang hebohnya udah kaya apaan. Belum lagi antriannya juga udah super ribet. Tapi, karena rame-rame jadinya kami senang-senang aja. Sampai boarding room kami pada gantian solat subuh lalu menunggu boarding jam 05.30.
Jam 09.00 kita sampai di Pulau Lombok. Baru nyampe langsung pada foto-foto lucu di gerbatara dan ruang klaim bagasi. Disini ada kejadian konyol, salah satu temen saya lupa kalo laptopnya ketinggalan di gerbatara pas foto-foto, udah panik-panik gitu ternyata laptopnya ketemu hehe.
Keluar bandara kita nunggu bus yang sebelumnya sudah disewa oleh tim advance. Kita pesan 3 bus, dari situ kita langsung meluncur ke Desa Sade. Desa Sade ini adalah salah satu desa yang masih mempertahankan budaya asli Suku Sasak. Selain bentuk rumah yang masih tradisional, masyarakat sana juga punya tradisi "mengepel" lantai rumah dengan kotoran kerbau. Kegiatan masyarakat Desa Sade pada umumnya ialah membuat pernak-pernik aksesoris dan kain tenun khas sasak.

Setelah kunjungan ke Desa Sade selesai kami segera ke Asrama Haji Kota Mataram buat istirahat dan beres-beres sebentar sebelum lanjut jalan lagi. Yup, kami semua bakal stay disini. Tempatnya standar sih, tapi lumayan bersih. Semua temen bisa tidur di kasur tanpa harus pasang posisi ikan sarden. Selain itu tiap kamar punya dua kamar mandi. Lumayan lah bisa menekan antrian. Selanjutnya kami langsung segera menuju Pantai Krandangan dekat sama Pantai Senggigi. Pantainya sih jujur aja gak bagus haha. Kita sengaja kesini kata sopir busnya biar gratis aja gitu. Trus salah satu dosen saya menjelaskan kalau karakteristik pantai yang ada kurang cocok untuk dijadikan objek wisata air. Walaupun begitu, suasana sore menjelang sunset membuat saya dan rekan-rekan tetap senang buat foto-foto disana. Hitung-hitung pemanasan buat destinasi selanjutnya.

Hari kedua di Lombok, agenda kami adalah kunjungan ke Kantor Gubernur NTB untuk menghadiri seminar dan ramah tamah. Biasa lah, acara di kantor pemerintahan gak lengkap rasanya kalau gak ngaret hehe. Tapi kami senang, soalnya disambut baik oleh bapak-bapak dan ibu-ibu dari pemerintahan. Mereka kasih kami banyak informasi yang berkaitan dengan penelitian kami. Kegiatan cuma berlangsung beberapa jam. Daripada nganggur dan tidur-tiduran di asrama, saya memutuskan untuk segera ke Kantor BPS Kabupaten Lombok Barat yang ada di Kecamatan Gerung buat ambil data sekunder. Saya patungan sewa angkot buat ke Kantor Bupati Lombok Barat sama 6 orang teman lainnya. Berhubung tujuan kita berbeda-beda tapi masih di satu areal yang sama, maka angkot bakal anterin satu-satu ke SKPD-SKPD yang sudah kita tentuin sebelumnya. Sampai kantor BPS saya langsung mohon izin minta data yang saya butuhkan buat penelitian saya. Bapak pegawai BPSnya lumayan baik dan mau repot, buktinya semua data yang saya mau dikasih tanpa ragu-ragu (kalau ga salah saya pinjem sampai belasan buku). Yang ada di pikiran saya saat itu besok saya cuma mau jalan-jalan. Alhasil hari itu juga saya rapiin semua data di kantor BPS. Belum rapih juga sih, baru saya salin aja dan fotoin satu-satu. Pokoknya nanti tinggal diberesin sebentar dan diolah. Saya pun pamit dan main-main sebentar di Taman Kota Giri Menang, Gerung. Lalu pulang dan mampir sebentar di pasar buat makan Ayam Taliwang yang tersohor itu.

Hari ketiga saya memutuskan untuk melakukan observasi lapang di kawasan Lombok Barat, khususnya mengenai kondisi perekonomian. Supaya nggak bete dan ada temennya saya putuskan untuk ikut teman yang akan melakukan telusur pantai sepanjang pantai barat. Dimulai dari kawasan Batulayar yang memang menurut data merupakan salah satu wilayah dengan tingkat perekonomian tertinggi dari sektor pariwisata. Dari Batulayar kami berdua terus jalan kaki ke arah utara (entah berapa kilometer panjangnya, dan entah pula apa saja nama pantainya). Lalu kamin tiba di Pantai Batubolong. Terus melakukan pengamatan. Mulai dari panas terik sampai hujan deras. Pokoknya kami jalan terus ke utara hingga akhirnya berakhir di Pantai Mangsit. Lumayan terhibur karena pantainya lumayan bagus warnanya hijau tosca. Tapi agak takut juga disana cuman ada kami berdua dan ombaknya lumayan besar dengan garis pantai yang kecil. Pokoknya hari itu bener-bener get lost aja. Cari mesjid dan cari makan lagi ke arah Senggigi. Lalu akhirnya memutuskan untuk menikmati angin sore di Dermaga Cicak, Pantai Senggigi. Serunya disana kami bertemu sama beberapa teman juga.

Hari keempat dan seterusnya saya habiskan untuk LIBURAN. Yeah. Prinsipnya selama ada waktu kosong di asrama langsung saya gunakan untuk mengolah data. Sisanya ya jalan-jalan sama teman-teman. Mulai dari Pantai Kuta, Pantai Tanjung Aan, Pantai Pink, dan lain sebagainya. Ini baru Lombok. Pantainya indah-indah banget. Selain itu juga terasa milik sendiri karena sepi. Perjalanan yang dilakukan juga lumayan berat, selain membutuhkan waktu yang lama kondisi jalan juga rusak parah di beberapa titik. Saya memutuskan untuk tidak ke Gili (Trawangan, Meno, Air) karena selain sudah capek, dana terbatas, juga beberapa teman tidak merekomendasikan. Katanya lebih baik saya puas-puasin menikmati Pantai di Lombok Tengah yang memang bagus-bagus.

Hari terakhir sebelum pulang saya gak mau terlalu capek. Akhirnya memutuskan untuk muter-muter Kota Mataram sambil belanja oleh-oleh. Persiapan besok harus berangkat jam 3 pagi lagi dari asrama ke Bandara soalnya kita ambil penerbangan pertama Garuda.

Pokoknya KKL 3 ini seru banget, mulai dari perjuangan sebelum berangkat sampai kembali lagi ke rumah dan kampus semuanya asyik. Ini akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan buat kami semua, khususnya mahasiswa Geografi UI angkatan 2012. Yeah






















4 comments:

Wilda Annisa said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

CIYEEE MANTEP EKSIS BANGETZZZ

Anonymous said...

halo kaa, saya mahasiswa geo yang mau masuk tingkat 2.
karna belum pernah ngerasain KL saya jadi penasaran sama KL nya sendiri.

Dari cerita diatas, saya punya beberapa pertanyaan.

pertama, kk nyari informasi-informasi buat penelitian di BPS dan dapet 11 buku. saya nggk bisa bayangin itu semua di baca? atau di skimming sesuai informasi yang kita butuhin aja? oh ya waktu itu kalau boleh tau kk cari info tentang apa?

kedua, waktu KL tuh kan masing masing punya penelitian sendiri ya ka? jadi kalau nyari informasi itu bisa sendirian gitu ka?

itu aja pertanyaannya ka. oh ya request tips and trick dong ka buat mahasiswa geo yang masih buta sama pelajaran geografinya sendiri.
mulai dari geofis, geoman, PJ, surta, GIS, dll kan itu punya materi yang luas dan dalem ka. gimana caranya biar bisa paham di term yang cuman 5-6 bulan ka?

sebelumnya makasih kaa

Salmantep said...

Dear Anonim, maaf ya saya baru sempat buka blog lagi.

1. Saya tentu saja cuma ambil data yang sesuai dari bukunya, ga mungkin dibaca semua. Cari info tentang Produk Domestik Bruto kebetulan.


2. Yup, biasanya kalo data yg dicari sama ama temen kita bareng-bareng atau nitip temen gitu. Banyak kok yang sendirian cari datanya.

Wah gimana ya tips n triknya haha, mungkin banyakin diskusi sama temen dan dosen kali ya.