Monday, December 12, 2016

Field Study Bersama Mahasiswa Sydney

Alhamdulillah setelah sekian lama absen mengisi blog ini akhirnya saya masih punya kesempatan untuk berbagi cerita. Kali ini saya mau cerita tentang kuliah lapang bersama teman-teman dari Australia. Kuliah lapang kali ini merupakan program kerjasama yang dilakukan oleh Departemen Geografi UI dan School of Geoscience, University of Sydney. Berhubung sudah tahun lalu diadakan, saya akan cerita seingat saya saja. Jadi, dalam program kuliah lapang ini, kami 10 orang mahasiswa Geografi UI akan pergi bersama 23 mahasiswa Sydney untuk mengunjungi beberapa tempat di Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Yogya. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti dan dipersiapkan oleh Mr.Neilson atau biasa kami panggil Pak Jeff, dosen University of Sydney yang telah bertahun-tahun aktif melakukan penelitian di Indonesia serta beberapa dosen dan asisten dosen dari Geografi UI, ada mbak qiqi, mbak nurul, mas jarot, mas hafid, kak elgo, dan kak fathia. Kami akan pergi kurang lebih selama sepuluh hari. Pengalaman ini menjadi bertambah seru karena dilakukan saat bulan Ramadhan.
Hari pertama kami janjian di Stasiun Gambir untuk berkumpul sebelum sama-sama naik kereta ke Solo. Ini pertama kalinya kami bertemu dengan 16 mahasiswa Sydney, mereka baru sampai di Jakarta satu dan dua hari yang lalu dan menginap di hotel sekitar Gambir. Sedangkan 7 mahasiswa lainnya akan menyusul ke Solo dengan kereta lain, kebetulan saya dan teman-teman UI sudah kenal dengan 7 mahasiswa Sydney yang lain karena kami pernah sama-sama mengambil mata kuliah Kerja Lapang 3 di Geografi.
Setelah menunggu beberapa menit kami pergi ke peron dan bersiap naik kereta. Dalam kereta terlihat beberapa mahasiswa Sydney sangat serius membaca modul yang diberikan. Sedangkan kami anak UI sebagian besar malah sibuk pegang handphone karena hari itu adalah hari pengumuman nilai selama satu semester di SIAK NG. Setelah semua nilai keluar kami masih asyik ngobrol, sedangkan anak-anak Sydney masih asyik membaca modul dan berdiskusi. Saya sempat diminta tolong Pak Jeff untuk menanyakan mahasiswa Sydney apakah mereka mau membeli simcard atau tidak. Perjalanan memakan waktu sekitar 8 jam hingga akhirnya kami tiba di Solo. Sampai di Stasiun Solo Balapan kami berjalan kaki menuju hotel untuk beristirahat sebentar. Jelang buka puasa, saya dan anak UI lainnya siap-siap menuju kolam renang hotel karena disana sudah disediakan makanan untuk berbuka. Sementara itu, beberapa mahasiswa Sydney asik bermain air di kolam renang. Adzan berkumandang dan kami makan bersama-sama. Mahasiswa Sydney mempersilahkan kami makan terlebih dahulu sebab bagi mereka ini masih terlalu sore untuk makan malam. Selesai berbuka, ternyata anak-anak Sydney memberi surprise ulang tahun ke Rachel. Akhirnya kami bernyanyi dan potong kue dan saling mengucapkan selamat ke Rachel. Setelah itu, saya dan beberapa teman lain izin sejenak untuk solat magrib dan kami kembali lagi ke lokasi berbuka tadi. Kegiatan malam ini adalah icebreaking dan games. Semuanya ikut main, termasuk dosen-dosen. Gamesnya tentang menebak nama kita semua gitu. Bermanfaat banget, kita jadi hapal nama-nama semua orang di kegiatan ini. Setelah itu ada pembagian kelompok penelitian, kami diminta menyelesaikan tugas yang diberikan berdasarkan tema yang telah diacak. Seru, karena kami sekelompok dengan Leah. Leah adalah salah satu anak Sydney yang sudah 6 bulan kuliah di UI. Dia lumayan jago Bahasa Indonesianya. Malam itu kami tutup dengan istirahat, karena besok akan pergi ke Sragen.
Saya sekamar dengan Raymond. Kebetulan dia gak puasa. Jadinya kami bisa gantian jaga kamar. Jam setengah 4 saya bangun buat sahur. Saya dan anak-anak UI yang muslim makan sahur di restoran hotel. Setelah itu saya kembali ke kamar buat siap-siap solat subuh. Sehabis solat subuh saya bingung mau ngapain. Soalnya si raymond belum bangun. Alhasil saya tidur-tiduran dan akhirnya bablas ketiduran. Bangun-bangun hari udah terang. Udah hampir jam lapan. Belom mandi, belom ganti baju. Raymond masih tidur. Panik, langsung bangunin Raymond loncat rapiin semua barang-barang. Ganti baju, biar ga ketauan kalo gak mandi hahaha. Di grup whatsapp udah heboh yang lain udah pada naik bis. Saya langsung lari ke lift. Udah pucet. Nyampe lobi hotel mbak qiqi sama mas jarot keheranan tampang kami kucel banget hahaha. Terus mereka nyeletuk, "Nah ini dia baru turun". Saya senyum maksa. Udah gaenak banget. Jadi orang terakhir masuk bis. Di bis cerita ke ubay, alhasil ama dia diceritain semua ke yang lain. Nasib emang.
Setelah dua jam kami sampai di sebuah desa di Sragen. Disana...

(to be continued)

No comments: