Saturday, February 28, 2015

Apa Jadinya Kalau Bertemu Sesama Alumni SMA 3?


Akhir-akhir ini berita di berbagai media mengenai SMAN 3 Jakarta benar-benar menyedihkan. Terlebih-lebih saya sebagai alumni, ditambah lagi saat ini adik saya pun masih duduk di bangku kelas 12 SMAN 3 Jakarta. Saya sedih, kenapa nama baik sekolah ini yang sudah dibangun secara susah payah bisa begitu saja tercemar oleh segelintir pihak. Bagaimanapun juga, saya tetap cinta dan bangga dengan almamater saya. Terlalu banyak kisah manis di sana, di Setiabudi.

Sebagai salah satu sekolah tertua di DKI Jakarta, tidak heran kalau jaringan alumni SMAN 3 Jakarta sudah tersebar ke seluruh pelosok dunia. Ya, dunia, saya berani jamin itu. Apalagi saat ini saya kuliah di UI, percaya atau tidak, banyak sekali alumni SMAN 3 Jakarta yang menjadi dosen di sini. Ketika saya ikut ospek fakultas, ada salah satu kegiatan yang mengundang Prof. Terry Mart sebagai pembicara. Beliau merupakan salah satu fisikawan terbaik dunia, kontribusinya bagi penelitian fisika sudah tidak diragukan lagi. Begitu terkejutnya saya ketika moderator membacakan CV sang professor dan menyebutkan bahwa beliau alumni SMAN 3 Jakarta! Hebat.

Kejadian berlanjut ketika semester 1 perkuliahan, saya mengikuti mata kuliah wajib universitas MPKT B yang bobotnya 6 sks. Pernah suatu ketika, dosen saya Bapak Maulana Silalahi menanyakan suatu hal (entah saya lupa) dan tanpa sengaja saya menceritakan kalau dulu saya sekolah di Setiabudi. Pak Maulana lalu bertanya, kamu alumni SMA 3? Saya jawab iya pak. Spontan beliau berkata kalau ia juga alumni SMA 3. Saya kaget, tapi saya senang. Entah, rasanya seperti bertemu keluarga yang tidak pernah saya temui sebelumnya. Oh iya, pak maulana sendiri adalah dosen di FKUI.

Nah berikutnya cerita mengenai di departemen saya sendiri, tempat saya menimba ilmu, Departemen Geografi FMIPA UI. Lagi lagi, dosen saya banyak yang alumni SMA 3! Pertama, Dr. Djoko Harmantyo, M.S, beliau adalah dosen saya di mata kuliah Pengantar Geografi, saat ini menjabat sebagai Ketua Departemen loh. Kedua, salah satu dosen favorit saya, Ibu Widyawati, MSP. Lalu, ada mas Andry (saya belum pernah diajar beliau). Ada juga Pak Raldi Hendro Kostoer, saya tau beliau ketika jurusan kami mengadakan acara dan beliau memainkan alat musik. Saya penasaran mencari tau dan meng-add facebooknya, ternyata beliau juga alumni SMA 3. Bahkan, kembaran beliau Prof. Raldi Artono Koestor yang juga seorang dosen (di FTUI) adalah seorang penemu inkubator bayi portable yang sudah berhasil menyelamatkan nyawa-nyawa bayi di Indonesia, dan beliau juga alumni SMA 3. Makin terharu saya.

Kejadian tidak terduga selanjutnya adalah ketika saya datang ke Badan Konseling Mahasiswa (BKM) UI. Saya sudah membuat janji dengan salah seorang psikolog BKM, mbak Ika. Sebelum konsultasi, saya mengisi formulir terlebih dahulu. Dalam formulir itu ada riwayat pendidikan juga. Ketika Mbak Ika tahu saya alumni SMA 3, beliau langsung "meledek" saya, wah kamu junior saya ya dulu hahaha. Saya pun lagi-lagi terkejut dan tidak menyangka. Alhasil, beberapa menit kami habiskan untuk mengobrol bahas hal itu.

Diluar nama-nama tersebut, sebenarnya masih banyak lagi alumni SMA 3 yang juga jadi akademisi, khususnya di UI. Tapi, sebagai alumni SMA 3, biasanya ada pertanyaan wajib lo yang dilontarkan sesama alumni yang beda angkatan. Tau gak pertanyaannya apa? Yup...

"Dulu seangkatannya ama artis siapa aja?" Hahahaha. Lucu kan. Saking banyaknya artis alumni SMA 3 kita jadi nebak-nebak angkatan berdasarkan artis di angkatan tersebut.

Intinya sih satu, semoga adik-adik di SMA 3 bisa lebih jaga sikap lagi dan terus berprestasi. Jangan sampai kata "Teladan" di sekolah kita benar-benar terhapus. Ok?

No comments: